Mengenal Suku Mante Asli Aceh: Sejarah, Asal Usul Dan Fakta Menarik

suku mante

Seberkas-Suku mante,Menyimpan misteri yang menggugah rasa ingin tahu, Suku Mante telah menjadi perbincangan hangat dalam beberapa tahun terakhir. Dalam cerita-cerita rakyat Aceh yang telah berabad-abad beredar, Suku Mante dianggap sebagai leluhur yang memberi bentuk awal pada masyarakat Aceh yang kita kenal saat ini.

Ayo kita jelajahi beberapa informasi menarik tentang Suku Mante yang belum banyak orang ketahui!

Sejarah Suku Mante

suku mante

Suku Mante, suku tua yang legendaris dalam budaya Aceh, suku ini juga memiliki sebutan yang lain seperti Suku Manti atau Mantir. Namun, jangan kira mereka satu-satunya! 

Aceh merupakan salah satu yang menjadi tempat tinggal suku-suku etnis tua lainnya seperti Suku Sakai, Jakun, Lanun, Senoi, dan Semang. 

Kemungkinan besar Suku Mante punya hubungan dengan kelompok Melayu Proto dan menetap di wilayah Aceh Besar. Mereka konon tinggal di tengah-tengah hutan yang ada di pedalaman Aceh.

Husaini Ibrahim, seorang sejarawan Aceh, mengungkapkan jika Suku ini salah satu suku Melayu Tua (Proto Melayu) yang konon udah ada di Aceh dari sekitar 3.000 tahun sebelum Masehi. Maka dari itu tak heran jika Suku Mante dianggap sebagai suku asli Aceh.

Dulu ada dua gelombang migrasi Melayu, yang pertama disebut Melayu Tua atau Melayu Proto. Mereka ini migrasi di masa lampau di Nusantara.

Migrasi ini dipercaya memberikan dampak dalam lahirnya bahasa Austronesia yang kemudian menyebar ke banyak daerah di Indonesia, misalnya Toraja, Sasak, Batak, Nias, dan Gayo. Tapi perlu diingat, ini sekedar pendapat atau teori yang disampaikan para arkeolog!

Migrasi suku-suku etnis ini diduga terjadi melalui jalur Semenanjung Melayu, mengarah ke wilayah Aceh. Suku Mante, sebagai anggota dari rombongan Kawon Lhee Reutoih (suku tiga ratus), memiliki hubungan erat dengan Suku Batak.

Sayangnya, catatan sejarah menunjukkan kemungkinan kepunahan suku Mante akibat proses asimilasi dengan suku-suku lain yang tiba di wilayah tersebut pada periode yang lebih belakangan.

Suku mante selain dianggap sebagai bagian dari kelompok Melayu Proto, Suku tersebut juga diduga memiliki hubungan dengan bangsa Funisia di Babilonia atau Dravida, terutama di wilayah lembah sungai Gangga dan Indus. 

Namun, dugaan ini belum bisa dipastikan dan masih perlu bukti lebih lanjut dari para ahli arkeologi untuk memastikannya.

Dalam kajian sejarah yang disampaikan oleh Sejarawan Aceh, Husaini Ibrahim, diketahui bahwa Suku Mante menetap di wilayah Aceh Besar, terutama di daerah perbatasan antara Jantho dan Tangse, yang berada di Kabupaten Pidie.

Kemungkinan besar terdapat hubungan antara Orang Mante dengan penduduk pedalaman Aceh Besar yang dikenal dengan sebutan Rumoh Dua Belah atau Rumah Dua Belas.

Asal Usul Mante

Nama Mante sendiri diperkenalkan pertama kali oleh Dr. Snouck Hurgronje dalam bukunya yang berjudul “De Atjehers”. Secara harfiah, kata “Mante” mengacu pada “tingkah kekanak-kanakan dan kebodoh-bodohan”. Menariknya, Dr. Snouck Hurgronje sendiri belum pernah bertemu dengan anggota Suku Mante yang sebenarnya.

Namun, istilah “Mante” juga terdapat dalam kamus Gayo-Belanda karya Prof. Ibrahim Alfian. Dalam kamus tersebut, istilah “Mante” digunakan untuk menggambarkan sekelompok masyarakat liar yang hidup di dalam hutan.

Tidak hanya kamus Gayo-Belanda, namun kamus Gayo-Indonesia yang ditulis oleh antropolog Nelalatua juga mencantumkan istilah “Mante”. Dalam kamus ini, “Mante” didefinisikan sebagai kelompok suku yang terasing. 

Oleh karena itu, Dr. Snouck Hurgronje dalam bukunya juga menyebutkan bahwa Mante merujuk orang Mantran yang bertempat di perbukitan Mukim XXII.

Fakta Menarik Dan Karakteristik Suku Mante

suku mante

Hidup Secara Nomaden

Meski jumlah mereka terbilang sedikit dan hampir punah, keberadaan Suku Mante masih diyakini bertahan di dalam hutan-hutan terpencil Aceh.

Dengan kurangnya bukti interaksi kelompok Mante dengan dunia luar, dapat disimpulkan bahwa mereka merupakan etnis yang dengan sengaja menjauh dari peradaban dan memilih hidup terisolasi.

Kehidupan yang terpencil di dalam belantara hutan Aceh semakin memperdalam keterasingan nya dari dunia modern saat ini. Suku ini sengaja menghindari interaksi dengan orang lain ketika berada di dalam hutan.

Sebagai suku pedalaman, Suku Mante hidup secara nomaden, berpindah-pindah tempat sesuai dengan ketersediaan sumber daya seperti makanan dan air. Pola hidup nomaden ini juga bertujuan untuk menjaga jarak dengan suku-suku lain yang tinggal di sekitarnya.

Ciri Fisik Suku Mante

Bertolak belakang dengan karakteristik manusia pada umumnya, Suku Mante digambarkan sebagai individu yang memiliki tubuh kecil dengan tinggi sekitar satu meter. 

Mereka memiliki ciri khas rambut yang panjang dan terurai, serta kebiasaan untuk beraktivitas dalam keadaan telanjang.

Meskipun demikian, Suku Mante memiliki karakteristik fisik yang menarik perhatian. Kulit mereka cenderung cerah, sedangkan tubuh mereka terlihat berotot dan kasar.

Wajah mereka memiliki bentuk persegi dengan dahi yang sempit, serta alis mata yang bertemu di pangkal hidung, memberikan tampilan yang sedikit pesek.

Konon, Suku Mante dianggap sebagai salah satu kelompok etnis tertua yang memainkan peran penting dalam pembentukan kelompok etnis lain di wilayah Aceh.

Mempunyai bahasa khas

Untuk kegiatan berinteraksi, Suku Mante dikenal menggunakan bahasa yang khas, bahasa tersebut hanya mereka sendiri yang mengerti. Karena Bahasa yang mereka gunakan memiliki aksen atau logat yang jauh berbeda dari bahasa Aceh pada umumnya

Berdasarkan cerita dan laporan, Suku asli dari aceh tersebut seringkali berperan sebagai penyelamat bagi mereka yang tersesat di dalam hutan, dengan menggunakan bahasa isyarat sebagai sarana komunikasi yang efektif. 

Tindakan ini menunjukkan kepiawaian dan keunikan budaya Suku Mante dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar mereka.

Berlari Sangat Cepat

Berdasarkan sumber-sumber historis yang terdokumentasi, terlihat bahwa interaksi antara masyarakat modern dengan Suku Mante cenderung menghadapi kendala dan kesulitan. 

Fenomena ini sebagian disebabkan oleh kemampuan luar biasa mereka dalam berlari dengan kecepatan yang mengagumkan, serta kemampuan mereka untuk menyelinap masuk ke dalam hutan dengan lincah. 

Bukti-bukti yang menggambarkan hal ini dapat ditemukan dalam rekaman video yang beredar luas di kalangan peneliti dan pengamat.

Dalam video tersebut, terlihat adanya individu berpostur kecil yang berhasil menghindari rombongan orang yang sedang mengendarai sepeda motor, dengan kelincahan dan kegesitan yang memukau.

Omnivora

Sebagai kelompok yang hidup secara nomaden, Suku Mante mengandalkan kegiatan berburu dan penggunaan sumber daya alam di dalam hutan sebagai sumber kehidupan mereka. 

Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil dan bergantung pada hasil buruan untuk memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari. Selain itu, Suku Mante juga memanfaatkan berbagai jenis buah-buahan yang tumbuh di hutan sebagai tambahan dalam pola makan mereka. 

Dengan cara ini, mereka mampu bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan alam yang keras di pedalaman hutan Aceh.

Sulit diteliti

Apapun keinginan yang besar untuk mengetahui lebih dalam tentang suku ini, diperlukan penelitian yang cermat dan kesabaran yang tinggi untuk menjelajahi eksistensi mereka.

Hal ini disebabkan oleh ketajaman naluri Suku Mante dalam menjaga wilayahnya, yang secara maksimal mereka berupaya untuk menghindari interaksi dengan masyarakat modern pada masa ini.

Viral Di Media Sosial

Hingga saat ini, keberadaan suku Mante masih merupakan sebuah misteri yang belum terpecahkan. Tidak ada bukti konkret atau laporan resmi yang menyatakan keberadaan mereka, sehingga banyak yang beranggapan bahwa suku ini telah punah.

Namun, pada Maret 2017, dunia maya dikejutkan oleh sebuah video yang menjadi viral, menampilkan adegan yang menggambarkan sosok manusia berukuran kecil dan telanjang berlari-lari di dalam hutan pedalaman Aceh. 

Video ini terjadi ketika individu tersebut berusaha menghindari sejumlah pengendara sepeda motor trail yang sedang melakukan eksplorasi di wilayah tersebut.

Meskipun video tersebut mengundang perhatian dan memicu spekulasi tentang kemungkinan keterkaitannya dengan suku Mante, belum ada kesimpulan pasti mengenai identitas sebenarnya dari individu yang terekam dalam video tersebut.

Keberadaan suku Mante masih tetap menjadi misteri yang membutuhkan penelitian dan investigasi lebih lanjut oleh para ahli sejarah dan antropolog.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *