Tari tempurung berasal dari daerah Sumatera Barat, yang menjadi bagian dari tari tradisional Minangkabau. Suku Minangkabau merupakan suku yang sangat erat memegang teguh seni kebudayaan yang berasal dari nenek moyangnya.
Salah satunya yaitu tari tempurung ini, sebuah tari klasik yang mempunyai gerakan khas suku Minangkabau dan memiliki karakteristik menggunakan properti berupa tempurung kelapa yang digunakan oleh penari, seingga jika orang awam melihat menyebutnya tari tempurung kelapa atau tari batok.
Untuk mengetahui lebih lanjut simak berkas pada edisi kali ini yang membahas tuntas mengenai tarian tersebut, mulai dari sejarah, makna, fungsi, gerakan, properti hingga filosofi dari tarian tempurung.
Sejarah Tari Tempurung
Sejarah tari tempurung pertama kali diciptakan oleh seorang yang bernama Aji Muhammad, yang pertama kali dipentaskan pada tahun 1952 di Nagarai Batu Manjalur. Sekitar pada tahun 1970-1980 tari ini mengalami kepopuleran nya sehingga menyebar ke berbagai daerah di wilayah Sumatera, seperti di Nagarai Ayei Dingin, Padang Sibusuk.
Akan tetapi tingkat kepopuleran nya tidak bertahan lama, pada tahun 1990an tarian ini mulai jarang dipentaskan, padahal tarian tersebut mempunyai budaya lokal yang begitu kental, dapat dilihat dari alat musik pengiring dan properti pada tarian ini yang begitu merepresentasikan akan kekayaan suku Minang.
Walaupun Tari tradisional asal minang tersebut sudah jarang dipentaskan dan ditemui, namun saat ini tarian tersebut menjadi bagian aset budaya yang dilestarikan
Gerakan Tari Tempurung
Seperti umumnya tari tradisional, tari tempurung mempunyai gerakan khas yang membedakannya dari tari tradisional lain. Gerakan-gerakan yang ada pada tarian ini juga ada yang memiliki unsur dan pesan yang ingin disampaikan melalui gerakan, mulai dari gerakan tangan sampai kepala.
Adapun gerakan tari tempurung terbagi menjadi 4 kelompok, berikut penjelasannya:
Gerak Pasambahan
Pertama terdapat gerakan pasambahan, yang dalam bahasa minang memiliki arti persembahan. Jadi maksud dari gerak pasambahan adalah salah satu bentuk penghormatan dari penari terhadap tamu yang datang untuk menyaksikan tarian tempurung.
Alasan itulah yang menjadikan gerakan pasambahan yang dipentaskan di awal disebut dengan gerak penghormatan.
Gerak Langkah Maju
Setelah melakukan gerakan penghormatan atau pasambahan kepada para tamu, gerakan selanjutnya adalah langkah maju.
Dimana gerakan tersebut mengandung makna bahwa seorang manusia haruslah berani untuk melangkah maju untuk meraih masa depan dan berusaha menjadi orang yang lebih baik daripada sebelumnya
Gerak Langkah Surut
Gerak surut surut merupakan nama lain dari gerakan mundur, selain terdapat gerakan langkah maju, tarian ini juga terdapat gerakan langkah surut. Gerakan tersebut bukan semata-mata melangkahkan kaki ke belakang.
Namun gerakan tersebut mempunyai makna bahwa menjadi seorang manusia bukan sekedar berpikir untuk maju, adakalanya manusia juga mewaspadai akan terjadinya kemunduran yang ia alami dalam hidup.
Artinya manusia harus dapat mengantisipasi agar hari yang akan datang lebih baik daripada hari sebelumnya dan tidak lebih buruk dari hari kemarin.
Rantak
Pada gerakan rantak ini,para penari diharuskan menepuk tempurung dengan cepat yang berada di tangan nya, dengan mengangkat salah satu kaki nya.
Gerakan ini mempunyai makna yang begitu dalam, dimana gerakan tersebut melambangkan bahwa binatang akan memiliki kekuatan besar dan akan memberontak jika ia diperlakukan manusia dengan cara semena-mena.
Pola Lantai Tari Tempurung
Selain memiliki gerakan khas tersendiri, tari tempurung yang berasal dari minangkabau tersebut mempunyai beberapa pola lantai tertentu yang sudah menjadi acuan dalam formasi penari saat pementasan.
Pola lantai tari tari tempurung terbagi menjadi 4 kelompok, diantaranya sebagai berikut ini:
Pasambahan
Pada saat penari melakukan gerakan pasambahan, pola lantai yang terbentuk adalah garis lurus dimana posisi penari membentuk persegi, dan biasanya disertai dengan adanya pembagian dua level, rendah dan tinggi.
Langkah Maju
Sedangkan pada saat penari melakukan gerakan langkah maju, pola lantai yang terbentuk merupakan garis lurus dan posisi para penari sedang melangkahkan kaki ke depan, dengan menggunakan level tinggi.
Langkah Mundur
pada gerakan berikutnya, saat penari melakukan gerakan langkah mundur atau surut, akan membentuk pola lantai garis lurus dan posisi penari langkah mundur dengan level tinggi, sama hal nya saat melakukan gerak langkah maju.
Rantak
Pada gerakan terakhir, gerak rantak ini akan membentuk pola lantai berupa lengkungan dan lurus dengan level tinggi.
Filosofi Tari Tempurung
Selain mengandung budaya lokal yang kental dari sudut pementasan yang menggunakan alat musik serta pakaian yang menggambarkan akan keragaman budaya minangkabau, tarian tradisional asal minangkabau ini juga mempunyai filosofi.
Filosofi tari tempurung ini patut diapresiasi dan diimplementasikan dalam aktivitas sehari-hari, dimana secara nilai filosofi tari ini mengajarkan kepada kita untuk menjadi orang yang lebih baik, tidak merugikan orang lain dan menjadi manusia yang bermanfaat.
Sehingga kita dapat mengambil sisi positif dari tarian tersebut agar kita tidak menjadi seorang yang tidak suka memberontak dan berperilaku buruk.
Properti Tari Tempurung
Para penari saat ingin membawakan tari tempurung akan diberikan properti tambahan yang harus digunakan dalam tarian tradisional tersebut, adapun properti tari tempurung yang digunakan meliputi seperti berikut ini:
Tempurung atau Batok Kelapa
Tempurung merupakan properti wajib ada pada tarian ini, dimana tempurung tersebut terbuat dari batok kelapa yang sudah dibersihkan dari serabutnya, lalu diberi warna gelap, biasanya diberi warna hitam atau coklat. Tempurung tersebut akan dibawa di kedua tangan penari.
Baju Adat Minangkabau
Properti tari tempurung selanjutnya yaitu baju adat khas minangkabau, dimana setiap penari laki-laki maupun perempuan diwajibkan untuk memakai pakaian tradisional tersebut.
Mulai dari saruang yang digunakan oleh laki-laki, balango digunakan untuk perempuan dan masih ada beberapa properti lain seperti salempang, baju taluak balango. Pada umumnya warna yang digunakan untuk baju taluak balango yaitu warna gelap yang dihiasi dengan renda kuning emas.
Alat Musik Talempong
Alat musik pengiring tari tempurung adalah talempong, yang merupakan alat musik tradisional khas suku minangkabau sekaligus menjadi properti tari tempurung. alat tersebut dimainkan dengan cara dipukul, fungsi alat musik ini selain sebagai memeriahkan tarian, berfungsi juga untuk mengatur tempo para penari.
Pementasan tari akan lebih meriah lagi apabila suara alat musik talempong beradu dengan tempurung yang dibawa oleh penari, sehingga menghasilkan bunyi yang selaras dan menambah kemeriahan pertunjukan.
Makna dan Fungsi Tari Tempurung
Dibalik tarian nya tari tempurung memiliki makna dan fungsi, makna tari tempurung ini mempunyai sebuah pesan yang mengajarkan kepada kita untuk selalu menjadi orang yang baik dan tidak merugikan orang lain serta dapat senantiasa menghormati semua orang.
Disisi lain makna tari tempurung agar manusia mempunyai tingkah laku yang baik tersebut, memiliki dua fungsi diantaranya:
- Hanya sekedar hiburan saat acara nikah
- Untuk menarik/mengundang masyarakat dalam menghadiri acara-acara penting bersama pejabat daerah maupun petinggi lainnya.
Selain itu fungsi tari tempurung ini adalah sebagai berikut:
- Berfungsi sebagai tarian sambutan untuk para tamu agung, seperti tokoh masyarakat, kepala adat dan tamu besar lainnya.
- kedua sebagai salah satu sarana hiburan masyarakat di acara pernikahan maupun pentas seni
- Terakhir sebagai sarana untuk mengumpulkan masyarakat ke suatu tempat tertentu.
Keunikan Tari Tempurung
Dari penjabaran tari tempurung mulai dari sejarah, gerakan dan lain sebagainya, maka kita dapat menemukan keunikan-keunikan yang terdapat pada tarian ini, diantaranya:
- Dalam gerakan tari tersebut memiliki nilai budaya minang yang begitu kental, seperti kostum dan alat musik yang digunakan. Patut untuk sebuah perwujudan budaya yang layak di jaga dan dilestarikan keberadaanya.
- Tidak hanya itu, tari ini juga mengandung banyak pesan dalam setiap gerakan nya, seperti pesan akan keharmonisan manusia dengan alam sekitar, seperti hewan dan tumbuhan.
- Keunikan berikutnya yaitu properti batok atau tempurung yang menjadi pembeda dari tari tradisional lainnya.
- Diciptakan oleh Aji Muhammad sejak tahun 1952
- Terakhir, keunikan dari tari tempurung adalah keaslian dari tarian yang diwujudkan dengan gerakan yang sudah ada acuan nya yang dibagi menjadi empat pola, pasambahan, gerak maju, gerak mundur dan rantak.
Penutup
Sejak tahun 1990an keberadaan tari tempurung kini sudah jarang dipertunjukan, oleh karena itu perlu dijaga dan dilestarikan tarian ini. Dengan cara mempelajari dan mementaskan tarian tersebut di berbagai acara tertentu. hal ini merupakan sebuah pekerjaan bagi kaum muda saat ini untuk menjaga dan melestarikan budaya bangsa.